“Saya lindungi dulu mahasiswa Indonesia,”
Bom Mobil Meledak di kota Al-Bab Suriah, 18 Tewas dan Puluhan Luka. (Tangkapan Layar/Anadolu Agency) |
INFONUSANTARA.NET — Mufti Damaskus Suriah, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni meninggal dunia akibat ledakan bom dalam serangan teroris pada Kamis (2/10/2020) malam waktu setempat.
Syekh Muhammad Adnan merupakan salah satu tokoh yang tidak asing bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada di Suriah.
Syekh Adnan Al-Afyouni dikenal sebagai pelindung bagi mahasiswa yang sedang belajar di Suriah ketika terjadi konflik.
Hal tersebut ia sampaikan ketika melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada 17 Januari 2019.
“Ketika terjadi konflik di Suriah, sebelum saya melindungi diri saya dan anak-anak saya, saya lindungi dulu mahasiswa Indonesia,” ujar Syekh Adnan dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama.
Unggahan Anies Baswedan kenang Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni.[Instagram] |
Syekh Adnan Al-Afyouni memang bukan pemuka agama yang asing bagi Indonesia. Ia pernah berkunjung dan bertemu dengan salah satu pejabat di Indonesia yakni Anies Baswedan.
Saat mendengar kabar duka mengenai wafatnya Syekh Adnan Al-Afyouni, Anies membuat postingan yang mengenang pertemuannya dengan sang syekh.
“Pagi ini kabar duka itu datang. Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni berpulang ke Rahmatullah. Mufti Agung Damaskus itu wafat setelah luka parah akibat bom di mobilnya. Dini hari yang kelam di Damaskus. Duka mendalam bagi semua,” tulis Anies Baswedan dalam akun pribadi Instagram, Jumat (23/10).
Anies juga menyebut jika almarhum pernah silaturahmi ke Balai Kota DKI Jakarta dan berdiskusi panjang dengannya.
“Ilmunya dalam, cakrawala berpikirnya luar biasa luas dan pandangan-pandangannya meneduhkan. Pertemuan yang amat mengesankan,” lanjut Anies.
Ikatan Alumni Syam (Suriah) Indonesia (Alsyami) mengungkapkan sosok Syekh Adnan Al-Afyouni sebagai seseorang yang bersemangat merekonsiliasi konflik di Suriah yang berkepanjangan dan berdampak krisis kemanusiaan, selain korban jiwa tak terhitung jumlahnya.
“Beliaulah ulama yang turun langsung meng-ishlah-kan pihak-pihak yang bertikai,” kata Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni.
Menurut laporan kantor berita SANA, Jumat (23/10/2020), Syekh Adnan Al-Afyouni tewas dalam ledakan bom yang ditempatkan di mobilnya di kota Qudsaya.
Al Masdar News melaporkan bahwa bagian dalam mobil Syekh Al-Afyouni terbakar, jok robek, dan salah satu pintu mobil terbelah, dan kacanya pecah.
Selepas ledakan itu, kendaraan pertahanan sipil dan ambulans bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan Syekh Al-Afyouni yang pada akhirnya tidak tertolong.
Dalam keterangannya, Kementerian Wakaf Suriah menyebut Syekh Al-Afyouni meninggal dunia dalam keadaan syahid atau bertemu Tuhan sebagai seorang martir.
Sumber:Suara.com