Pimpinan FPI Rizieq Shihab (istimewa) |
INFONUSANTARA.NET — Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta agar makna jihad tak dikaitkan dengan hal-hal yang berbau kerusakan. Menurutnya, jihad yang afdal saat ini ialah menyampaikan hal yang benar kepada penguasa yang zalim.
“Orang kalau denger kata jihad diidentikkan ISIS, teroris, pemenggalan kepala, perbuatan mengerikan, enggak begitu. Jangan dengar kata jihad dikaitkan dengan merusak. Enggak betul,” kata Rizieq dalam agenda Dialog Nasional “Revolusi Akhlaq” yang digelar secara virtual, Rabu (2/12).
Rizieq menyadari terminologi jihad mengandung makna sebagai perang. Namun, tindakan untuk berperang tersebut wajib memiliki syarat-syarat yang ketat.
Ia mencontohkan jihad dengan cara berperang sudah dicontohkan oleh para ulama Indonesia yang turut melawan penjajah Belanda pada puluhan tahun silam. Kala itu, perang melawan penjajah merupakan jihad karena berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan.
“Ada Teuku Umar di Aceh, ada Pangeran Diponegoro, mereka berjihad. Konteks saat itu yang dihadapi beliau-beliau melawan penjajah, berdarah-darah. Tanpa ada mereka semua bagaimana kita mau merdeka. Itu konteks jihad,” kata Rizieq.
Selain itu, Rizieq turut menegaskan bahwa Indonesia bukan negara jihad, melainkan negara dakwah. Ia juga menegaskan selama pemerintah Indonesia tak melakukan genosida terhadap rakyatnya, maka umat Islam tak bicara soal jihad hingga angkat senjata.
“Apakah pemerintah kita melakukan genocide terhadap rakyat? Kan enggak ada. Selama tidak ada pembantaian umat Islam, pembunuhan kiai, kita tidak bicara soal orang angkat senjata. Itu semua fitnah,” kata Rizieq.
Rizieq lantas mengimbau agar umat Islam bisa berjihad di era saat ini dengan cara menyampaikan sesuatu kebenaran kepada penguasa bila melakukan kezaliman. Ia mengatakan hidup dengan cara mengkritik dan menasihati satu sama lain harus dibudayakan di Indonesia saat ini.
“Menurut nabi jihad yang afdol menyampaikan kalimat yang benar pada penguasa zalim. Itu jihad afdol. Itu wajib dilakukan para ulama, habaib, kiai,” kata Rizieq.
Diketahui, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menayangkan azan dengan kata-kata jihad. Tampak beberapa orang terlihat berbaris dalam video-video itu. Satu orang di bagian depan melantunkan azan dengan mengganti satu kalimat jihad.
Kalimat “hayya ‘alas sholah” (mari mendirikan salat) diganti hayya ‘alal jihad’ (mari berjihad). Akun anonim @AntiBuzzeRp di Twitter mengaitkan video itu dengan pemanggilan Rizieq Shihab oleh kepolisian.
Sumber:CNN Indonesia