Bahas Soal Musholla dan Kerjasama Media di Pemko Padang Panjang, Komunitas PETIR Diskusi Bersama Anggota DPRD

PadangPanjang,infonusantara.net – Berbagai kegiatan sosial yang di lakukan komunitas PETIR dengan rutinitas yang agak melelahkan, hari ini memanfaatkan momen ngopi bareng bersama dua orang tokoh politik.

Mereka adalah anggota DPRD kota Padang panjang yaitu Hendra Saputra, SH dari partai PBB dan Herman Baher Datuak Batuah dari Partai PKB. Diskusi ringan itu bertempat di Cafe kereta Resto.

Ngopi bareng yang di lakukan itu sekaligus diskusi ringan membahas inovasi-inovasi serta beberapa masalah yang ada di kota serambi Mekah salah satunya terkait Musholla yang berada di komplek SMP Negeri 01 Padang panjang.

Hendra Saputra, memaparkan terkait musholla yang telah berdiri sejak tahun 2013 silam, dan sampai sekarang masih menjadi polimik berkepanjangan.

“Bangunan musholla yang dibangun sejak tahun 2013 itu, sudah hampir lebih kurang 8 tahun tidak dapat dimanfaatkan dengan baik” sebut Hendra legislator partai PBB itu saat diskusi, Rabu (3/2/2021).

Nah, sampai sekarang belum ada serah terima 100 pesen ke Dinas terkait, disebabkan musholla itu sempat putus kontrak disaat itu, tambahnya lagi

Jadi, kalau kita berbicara masalah aset untuk diketahui, yang pertama bangunan belum sesuai dengan ketentuan untuk penghapusan aset.

Yang kedua musholla tersebut tidak masuk dalam daftar aset karena belum ada serah terima sebut Hendra.

Kita berharap Dinas PU dapat untuk menghitung ulang kembali terkait bangunan musholla tersebut berapa struktur yang masih layak untuk dapat dimanfaatkan,

Setelah tahu berapa persen yang dapat dimanfaatkan baru kita minta inspektorat untuk mengeluarkan surat rekomendasi nantinya, kalau kita ingin melakukan perbaikan pada bangunan musholla tersebut.

jadi yang dapat kita lakukan adalah perbaikan bukan untuk penghapusan aset kita juga telah bertanya kepada Syahrir SH.

Tanpa ada uji kelayakan dari dinas PU untuk beberapa struktur yang tinggal inspektorat tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi tersebut.

Tetapi seandainya sudah diperiksa oleh dinas terkait siapa saja akan melanjutkan bangunan tersebut tidak ada masalah lagi katanya.

Ditanya kan juga oleh Hendra Saputra bagaimana tentang media di kota Serambi Mekah itu sekarang.

Dia menyampaikan, saya juga ada berlangganan beberapa koran di Padang Panjang, tetapi terasa ada yang kurang, yakni tidak nampak lagi tulisan-tulisan khas wartawan Padang Panjang. Kini justru terkesan kebanyakan wartawan menayangkan apa yang direlease Dinas Kominfo.

Kenapa ya wartawan jadi tidak seperti dulu lagi, pada hal anggaran yang dianggarkan lewat APBD Kota Padang Panjang cukup besar untuk Dinas Kominfo, lebih kurang 1.5 M, tanyanya heran.

Disisi lain Hendra juga menanyakan, berapa jumlah wartawan yang aktif di kota Serambi Mekah itu sekarang, dan apakah tenaga harian lepas (THL) yang membuat berita release Dinas Kominfo juga di bayar, sambung Hendra berjanji nanti akan meminta rencana kerja (Renja) nya Dinas Kominfo.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD dari partai PKB, Herman Baher Datuak Batuah juga mempertanyakan, bagaimana cara berlangganan media (cetak dan online) di Dinas Kominfo, dan begitu juga setiap ada kegiatan seperti jumpa Pers, berapa kira-kira jumlah kawan-kawan wartawan yang hadir.

Kita lihat sekarang banyak wartawan yang terkesan malas turun lapangan. Seperti kegiatan baru-baru ini anggota DPRD meninjau pengaspalan jalan lingkar pasar pusat dan peninjauan musholla, nyaris tidak terlihat ada wartawan,” sebutnya.

Dalam pantauan saya ,imbuh Herman, sedikit sekali wartawan yang meliput turun langsung kelapangan.

Kalaupun ada sekarang wartawan yang meliput turun langsung kelapangan, itu pun bisa dihitung dengan jari,” imbuhnya.(YB).


Editor : Heri Suprianto

Leave a Comment