MENTAWAI,infonusantara.net – Ilmu adalah buruan setiap manusia, maka ikatlah kuat-kuat ilmu itu jika telah kau dapatkan.Pepatah ini lah yang di coba anggota satgas TMMD, Prada Naldo dalam mempelajari pembuatan “Subbet” makanan tradisional Mentawai di Dusun Mapaddegat, Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara, Selasa (30/3/2021).
Mempelajari pembuatan “Subbet” ini, Prada Naldo memanfaatkan waktu istirahat siang sekaligus silahturahmi dengan Ibu Wati di Dusun Mapaddegat untuk belajar membuat makanan tradisional khas Mentawai.
Untuk bahan bakunya tidak sulit untuk didapatkan di Mentawai, dimana bahan dasarnya itu keladi dicampur dengan kelapa parut dan pisang. Keladi sendiri adalah jenis umbi-umbian yang mirip dengan talas.
Karena banyak tumbuh di Kepulauan Mentawai, keladi dijadikan bahan makanan pokok untuk warga Mentawai. Cara membuatnya pun sangat mudah. Kupas dan rebus keladi hingga empuk.
Menurut Prada Naldo, dalam bersilaturahmi dengan warga, dirinya juga sekaligus ingin belajar bagaimana cara membuat masakan khas Mentawai yang sering di makan ketika warga menghantarkan makanan di lokasi TMMD.
Cara pembuatannya sesuai selera yang akan di tuju bahan utamanya keladi, pisang, kelapa parut, garam secukupnya, gulai ikan atau daging.
Proses pembuatannya itu, keladi atau ubi dibersihkan terlebih dahulu, lalu direbus hingga lunak. Setelah itu, umbi-umbian akan ditumbuk lalu dicampurkan dengan pisang yang juga sudah direbus.
Masyarakat lokal biasanya menggunakan alat tradisional untuk menghaluskan bahan makanan dari keladi itu disebut tutudduk (alat penumbuk dari kayu) dan lulak (sejenis baki kayu).
Jika keladi tak tersedia, ubi bisa jadi penggantinya. Campuran itu kemudian di kepal-kepal bulat hingga padat. Subbet disajikan bersama taburan parutan kelapa yang nikmat gurih.
Orang Mentawai suka menyantap subbet bersama gulai ikan atau berteman lauk yang dimasak dalam bambu ataupun di salai (diasap). Subbet dalam sajian yang lebih modern dihidangkan dengan parutan keju sebagai ganti kelapa parut
Sementara itu, Prada Naldo merasa senang karena pengetahuannya tentang Masakan Kas Mentawai subbet di desa Tuapejat bertambah dan bahkan bisa di aplikasikan ketika ada keinginan membuat makanan “Subbet” ini.
Editor : Heri Suprianto