Sebut Bung Karno Tukang Penjarain Ulama, Haikal Hassan: Silahkan Bantah Kalau Bisa

 

Video Haikal Hassan sebut Bung Karno tukang pemenjara ulama

INFONUSANTARA.NET – Beredar video Haikal Hassan menyebut Soekarno, Bapak Proklamator dan Presiden pertama Indonesia sebagai ‘tukang penjarain ulama.’

Dari video yang beredar, awalnya Haikal Hassan menceritakan soal Ijtimak Ulama yang diselenggarakan pada 11 September 1957 di Palembang.

Haikal menyebut bahwa Ijtimak Ulama itu dipimpin oleh KH Isa Anshari dan dihadiri beberapa peserta ternama seperti Buya Hamka, Kahar Muzakkar, dan lain-lain.

“Tau apa yang terjadi di Jakarta? Tau? Bung Karno bersama PNI-nya dan PKI-nya dan NASAKOM-nya, ngata-ngatain ulama yang sedang rapat dan sedang mukhtamar,” kata Haikal dengan penekanan di beberapa kata dan nada tinggi.

“Mereka menuduh, ulama yang sedang rapat itu, yang sedang mukhtamar itu sebagai amoral, kata Bung Karno,” lanjutnya.

Haikal pun menekankan agar hal itu jangan ditutup-tutupi sebab merupakan bagian dari sejarah.

“Bung Karno kan Proklamator? Iye! Bung Karno berjasa? Gua tau! Bung Karno hebat? Setuju..” kata Haikal.

“Tapi jangan lupa.. Bung Karno, tukang penjarain para ulama, bersama NASAKOM-nya,” tambahnya dengan nada keras sambil menatap kamera.

Ia juga menantang “Silahkan bantah kalau bisa!” sebanyak dua kali.

Haikal juga mengatakan bahwa setelah Ijtimak itu, para ulama terus menerus dijelekkan di koran-koran.

“Ulama dituduh apa? Amoral! Dituduh apa? Makar! Dituduh apa? ‘Mau mendirikan negara Islam yah! Mau mendirikan negara Islam yah!’ Dikit-dikit negara Islam, dikit negara Islam,” ujarnya berapi-api.

“Seolah-olah ulama yang mukhtamar, dianggap mau mendirikan negara Islam. Tuh, tuduhannya,” sambungnya lagi.

Video tersebut diunggah di Twitter oleh @tjhinfar21 pada Senin, 11 April 2021 dengan keterangan:

“Ini salah satu provokator berkedok pembela ulama. Gimana nih @PDI_Perjuangan? Masa iya bacotnya sih Haikal dibiarkan bebas menghasut dan memfitnah founding fathers kita. Dasar provokator berbulu domba.”

Cuitan itu juga di-retweet oleh Ferdinand Hutahaean, mantan politikus Partai Demokrat dengan keterangan:

“Jika omongan kurang ajar seperti ini terus bebas menyiarkan kebohongan dan merusak sejarah bangsa, maka jangan kaget bila anak muda bangsa ini, generasi penerus, tak lagi mengetahui sejarah bangsa sesungguhnya. Disanalah kaum jahiliyah kilafuck bisa tumbuh subur.”

Source:Terkini.id

Leave a Comment