Jokowi Perintahkan Tangkap KKB, Demokrat: Jangan Emosional, Pak Presiden

 

Presiden Jokowi/ IG jokowi

INFONUSANTARA.NET – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Dmeokrat, Andi Arief menanggapi soal instruksi Presiden Jokowi untuk menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Andi Arief meminta agar Presiden Jokowi tidak emosional dan memperhitungan langkah yang akan diambil dengan cermat.

Ia mengatakan itu lantaran khawatir bahwa akan terjadi pertumpahan darah yang lebih besar lagi.

“Jangan emosional, Pak Presiden. Jangan ada pertumpahan darah yang bisa lebih besar. Hitung dengan cermat,” katanya melalui akun Twitter pada Senin, 26 April 2021.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menangkap KKB.

Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menghaturkan dukacita atas gugurnya Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

“Mari kita mendoakan semoga arwah almarhum Brigjen TNI I Gusti Putu Danny mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Presiden Jokowi, Senin, 26 April 2021

“Dan negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi pengertian serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny,” tambahnya.

Seperti diketahui, Brigjen TNI I Gusti Putu Dani Karya Nugraha gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Separatis dan Teroris di Papua.

“Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB,” tegas Presiden Jokowi.

Dalam pernyataan, Presiden menegaskan negara ini tidak memiliki tempat bagi kelompok kriminal.

“Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air,” ujarnya.

Adapun gugurnya  Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Dani Karya Nugraha diumumkan oleh Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto.

Dikatakan bahwa kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet adalah dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua di wilayah tersebut.

Aksi kontak tembak didahului oleh KKB yang melakukan penghadangan dan penyerangan terhadap rombongan Kabinda.

Source: Terkini.id

Leave a Comment