Kemenkes: Suntikan Ketiga Vaksin Sinovac Tahun Depan

 

Ilustrai penyuntikan vaksin Covid-19. 

INFONUSANTARA.NET — Kementerian kesehatan (Kemenkes) berencana memberi suntikan ketiga vaksin virus corona (Covid-19) jenis Sinovac pada 2022 mendatang. Langkah itu diambil lantaran ada penurunan antibodi di tubuh setelah enam bulan disuntik vaksin Sinovac.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan suntikan ketiga baru bisa diberikan setelah 12 bulan dari suntikan pertama diterima. Dia mengacu pada rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Hasil kajian ITAGI masih merekomendasi kemungkinan penyuntikan diperlukan setelah 12 bulan penyuntikan pertama. Iya setelah 12 bulan. Jadi baru tahun depan,” kata Nadia, sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (28/7).

Nadia tidak menyebutkan secara spesifik ihwal siapa saja kalangan yang jadi sasaran vaksinasi ketiga Sinovac. Dia hanya mengatakan bahwa rencana itu baru akan direalisasikan tahun depan.

Oleh karena itu, Kemenkes dan beberapa pihak terkait masih merumuskan rencana itu hingga matang.

“Untuk tahun depan kita lihat lagi perkembangannya,” ucapnya.

Nadia menyebut vaksin Sinovac masih efektif menurunkan potensi gejala bagi orang yang terinfeksi Covid-19. Hanya saja, seperti yang dia utarakan sebelumnya, ada penurunan antibodi dari orang yang disuntik setelah enam bulan.

“Betul ada penurunan tapi sampai saat ini masih efektif. Hasil yang sama juga dari studi dilakukan UNPAD dan Biofarma (Prof Kusnandi) didapatkan penurunan titer antibodi,” kata Nadia.

Sebelumnya, peneliti di China mengungkap efek vaksin Sinovac memudar setelah enam bulan penyuntikan dosis kedua. Dari dua kelompok sampel yang diteliti, hanya terdapat 16,9 persen dan 35,2 persen yang masih terdeteksi memiliki antibodi setelah enam bulan vaksinasi dosis kedua.

Sementara itu, Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan perlu dilakukan vaksin dosis ketiga atau booster. Apalagi, kata dia, kasus infeksi dan kematian saat ini tergolong tinggi.

“Perlu ada booster untuk memberikan perlindungan tambahan, menambah lagi perlindungan,” jelas Dicky.

Leave a Comment