Rela Tanaman di Tebang, Tapi Listrik Tak Kunjung Hidup 24 Jam, Sejumlah Warga Datangi PLN Sikabaluan

INFONUSANTARA.NET – Pasca janji yang di sampaikan pimpinan PLN Sikabaluan, Irfan di forum beberapa waktu lalu untuk menghidupkan aliran listrik awal agustus ternyata tak dapat di kabulkan.

Ternyata diskusi bersama masyarakat saat di forum yang di katakan Pimpinan PLN Sikabaluan awal bulan agustus aliran listrik hidup 24 jam ternyata hanya bohong belaka.

Hal itu di sampaikan salah satu warga Sikabaluan Yosia bersama masyarakat saat mendatangi kantor PLN sikabaluan untuk mempertanyakan kepastian aliran listrik yang tak kunjung hidup 24 jam itu.

“Hari ini kami bersama warga mendatangi pimpinan PLN Sikabaluan untuk menagih janji yang disampaikannya saat di forum” kata Yosia kepada awak media, Jumat (27/8/2021).

Dia menyebut, terkait tanaman masyarakat yang menganggu jaringan listrik, sudah di lakukan penebangan oleh pihak PLN tidak ada masalah, semuanya sudah di selesaikan.

Demi kepentingan umum, kata Yosia masyarakat memberikan izin untuk menebang tanaman yang menganggu jaringan listrik yang mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan kelistrikan, termasuk menganggu sejumlah instansi seperti sekolah.

“Yang kita sayangkan itu setelah di lakukan penembangan tanaman masyarakat, namun listrik tak kunjung hidup, sementara warga sudah berharap” ketus Yosia

Di tempat terpisah, Manager PLN Rayon Tuapeijat, Dani menyampaikan terkait mesin yang ada di PLN Sikabaluan ada 3 Unit, cuma yang satu lagi dalam kondisi rusak, jadi ada 5 item yang perlu di ganti, sehingga bisa tenaga listrik maksimal lagi.

Selain itu dengan kondisi mesin yang ada saat ini belum bisa maksimal di hidupkan 24 jam dan pengadaan mesin baru juga sedang dalam proses tender, ucap Dani.

Kalau tidak ada kendala dalam dua bulan kedepan akan kembali stabil lagi PLN, namun tidak bisa saya janjikan” kata Dani.

Dia menambahkan soal listrik ini pihaknya akan segera menyurati Camat maupun pihak Desa, Dani juga memohon kepada masyarakat sikabaluan untuk bersabar, (Sudarmono Siribere).


Editor. : Heri Suprianto

Leave a Comment