INFONUSANTARA.NET — Hiruk pikuk permasalahan olah raga di Kota Padang mendapat perhatian serius dari Djamhur Syarief pelaku selaku pengamat olah raga Sumatera Barat , dedegkot cabang olah raga gulat ini angkat bicara terkait banyak pemberitaan miring yang dilakukan oleh orang yang mengaku olah raga namun tidak bersifat seperti olah ragawan.
Djamhur Syarif mengungkapkan , mestinya pelaku olah raga yang saat ini terus berkicau di media sosial dan membuat gerakan untuk menjatuhkan kepengurusan KONI Sumbar saat ini tidak perlu memberikan pressure berupa karang bunga terhadap kinerja kejaksaan, kalau saya yang membuat karangan bunga untuk mempresure seolah – olah saya bersih, padahal saya belum tentu bersih, hal ini diungkapkanya pada saat bincang – bincang dengan tokoh olah raga di kantor KONI Sumbar, Selasa (11/01/2022).
Mantan sekum KONI Padang ditahun 80 an ini juga menambahkan biarkanlah KONI bekerja, untuk meningkatkan prestasi olah raga Sumatera Barat, khususnya dalam menghadapi PON, jika semua dilakukan dengan ADM dan aturan yang benar , maka semua akan berjalan dengan baik.
Terkait proses hukum yang saat ini dijalani oleh mantan ketua KONI Padang, Djamhur Syarif berharap biarkanlah proses hukum berjalan sesuai dengan tingkatannya, jangan dikaitkan dengan KONI Sumbar saat ini, agar pembenahan dan pembinaan olahraga bisa sesuai dengan keinginan masyarakat Sumbar.
Hal yang sama juga diungkapkan mantan atlet angkat berat dunia ,Nanda Telambenua yang berasal dari Sumatera Barat, jangan cikarakui iklim olah raga Sumatera Barat saat ini, mestinya kalau benar sebagai seorang olahragawan, sama- sama membangun prestasi olah raga bukan dengan membuat gaduh di tubuh olah raga itu sendiri.
“Biarkan KONI Sumbar melakukan pembinaan dan pembenahan olahraga dalam menghadapi PON mendatang, jangan juga diganggu,” tegas Nanda.
Nanda juga menegaskan, jika ada yang mengaku pelaku dan pecinta olahraga tapi sibuk ngurusi agar orang lain jatuh, dan melakukan presure sehingga menghambat prestasi olahraga, serta membuat pengurus KONI sibuk dengan hal tersebut, maka orang tersebut tidak layak menamakan diri pecinta olahraga.
Dia juga mengatakan, pengurus KONI Sumbar saat ini amat respon terhadap mantan atlet dan atlet, terbukti telah menerima mereka dan meyerap semua masukan yang ada.
“Selama ini kami amat sulit menyampaikan aspirasi pada KONI Sumbar, tapi saat ini begitu kami datang langsung diterima dengan baik, dan masukan kita diterima dengan baik pula,” tambah Nanda lagi.
Dalam kesempatan tersebut, hadir dalam bincang- bincang olah raga yang digelar di kantor KONI Sumbar ini adalah, Sartusa Ibrahim yang merupakan pelaku olah raga pencak silat, Esneti pengurus olahraga dayung, Ediswal pelatih olah raga gulat dan beberapa orang pelaku olah raga Sumatera Barat lainnya.
Sementara itu juru bicara KONI Sumbar Syafrizal yang juga wasekum II, mengatakan, siap untuk menerima masukan semua pihak, khususnya para mantan atlet yang sudah mengangkat nama baik Sumbar, sehingga prestasi olahraga kedepan jauh lebih baik.
“Kita akan serap semua masukan mantan atlet dan para atlet demi peningkatan prestasi olahraga Sumbar kedepan, karena kita ada untuk olahraga bukan untuk mempolitisir keadaan, biarkan saja kita diganggu, tapi kita akan berbuat terbaik untuk olahraga Sumbar,” ulas Syafrizal mengakhiri.
Laporan: Novrianto Ucoxs