INFO|MENTAWAI – Hutan magrove merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran.
Mangrove juga biasa dikenal dengan sebutan hutan bakau ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada habitat ini hanya pohon mangrove atau bakau yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove.
Nah, untuk mengantispasi terjadi abrasi, Senin (7/3/2022), Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansarullah melakukan penanaman magrove di kawasan pantai Desa Goiso’oinan, Kecamatan Sipora Utara di dampingi Wagub Audy Joinaldi di ikuti Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, Wabup Mentawai Kortanius Sabeleake, Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok, Unsur Forkopimda, Kepala Daerah Se-Sumbar dan Kepala OPD.
“Mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita, selain mengantisipasi terjadi abrasi, juga untuk menjaga ekosistem laut” ucap Mahyeldi
Tak hanya itu magrove juga sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.
Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2) serta tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruag lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.
“Maka, dari itu kita harus menjaga lingkungan dari ancaman bencana dengan melakukan penanaman magrove sebagai penahan agar tidak tejadi abrasi pantai” tuturnya.
Dengan luasan magrove yang di tanam, sebut Mahyeldi semakin bertambah dampak pada ekosistem secara jangka panjang. Selain itu, akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar, imbuhnya.
“Penanaman magrove ini solusi jangka panjang. Selain menyelamatkan lingkungan dari ancaman abrasi juga memiliki potensi nilai ekonomis” sebut Mahyeldi.
Editor : Heri Suprianto