INFO|MENTAWAI – Farmer’s Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) ini merupakan sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung masyarakat melalui pendidikan pemberdayaan.
Secara umum yayasan FIELD bergerak di bidang pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, ekonomi, pendidikan, kebencanaan, kesehatan, air bersih dan sanitasi dan sosial.
Manager Program Yayasan FIELD, Felmi Yetti mengatakan, program ini memperkuat ketangguhan masyarakat melalui pelatihan, pendampingan, sekolah lapangan, dan advokasi yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat
Sasaran kegiatan wilayah kerja Yayasan FIELD ini berada di empat Desa yaitu, Desa Sioban, Desa Saureinu’ Kecamatan Sipora Selatan, Desa Goiso’oinan, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara,Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Empat Desa ini, program kegiatan yang di berikan berupa Manajemen Risiko, Inklusi Sosial dan pengembangan ekonomi, karena Mentawai termasuk nomor 3 di Sumatera Barat rawan bencana yaitu gempa dan Tsunami.
Dikatakan, program Yayasan FIELD Indonesia di mentawai kontrak kerjanya selama tiga tahun, sekarang sudah berjalan selama 1,5 tahun dengan memberikan pelatihan ketangguhan kepada masyarakat, penguatan kapasitas dalam menghadapi bencana.
Dalam menjalankan program kegiatan sebelumnya di lakukan pengkajian dan pemetaan desa yang berada di empat Desa. Pengkajiannya itu soal kerentanan dan potensi yang bisa di perkuat.
Dari empat desa hampir rata-rata kerentanannya soal bencana salah satunya seperti cuaca buruk kapal tidak masuk, nah dalam hal ini di perlukan adanya stok pangan.
“Dalam menghadapi situasi krisis dan bencana sangat di perlukan penguatan ketahanan pangan, maka dari itu melalui yayasan FIELD kita memberikan edukasi berbasis pemberdayaan kepada masyarakat” sebut Felmi Yetti, Sabtu (6/8/2022).
Dengan demikian, ketika terjadi kondisi krisis dan bencana, maka kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi dengan adanya lahan pekarangan yang sudah di tanami berbagai bahan pokok.
Melihat kondisi itu, kita dari Yayasan FIELD telah melaksanakan kegiatan pelatihan sekolah lapangan lumbung hidup dengan sasaran awal kepada tim pemandu. Dari pemandu ini akan di tularkan ilmunya kepada masyarakat petani.
“Kita berharap melalui tim pemandu ini yang akan melanjutkan program tersebut kepada masyarakat ketika kontrak kerja Yayasan FIELD habis” tuturnya.
Jumlah masyarakat yang akan di latih itu sebanyak 25 orang. Mereka inilah nanti akan mengimplementasikan program tersebut, mulai di lingkungan keluarga hingga kepada seluruh masyarakat yang ada di bumi sikerei.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan sekolah lapangan lumbung sosial ini yang bergerak di bidang pertanian ramah lingkungan untuk penggunaan pupuk tidak memakai pupuk kimia akan tetapi memakai pupuk organik atau pupuk alami.
Selian itu masyarakat di dorong untuk melakukan pembibitan tanaman multi guna, tujuannya tanaman multi guna ini banyak manfaatnya semuanya bisa di gunakan mulai dari daun, batang dan buahnya serta juga sebagai penarik oksigen, ujarnya.
Tanaman multi guna ini upaya mengurangi global warming, nah global warming inilah salah satu penyebab terjadinya bencana di mana-mana.
Editor : Heri Suprianto