INFONUSANTARA.NET — Momentum Hari Kesehatan Nasional 12 November diisi Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma dengan mengembangkan, marketplace berbasis web dengan nama Medicine Distribution Business Zone, (Medbiz by Bio Farma). Medbiz merupakan transformasi digital yang akan menjadi end-to-end platform distribution business, untuk mendistribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, Holding BUMN Farmasi, yang dipimpin oleh Bio Farma dan beranggotakan Kimia Farma dan Indofarma telah berhasil membuat aplikasi digital dengan nama Medbiz, yang merupakan salah satu manifestasi dari transformasi digital di ekosistem layanan kesehatan Bio Farma saat ini.
”Pengembangan Medbiz ini, sejalan dengan tujuan pembentukan Holding BUMN Farmasi, yaitu untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk digital farmasi yang terintegrasi, cepat dan efisien sehingga dapat mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia,” kata Honesti.
Transformasi kesehatan ini, kata Honesti, sejalan dengan fokus dari salah satu dari tiga pilar dalam kegiatan Presidensi G20 2022, mengenai Arsitektur Kesehatan Global. Medbiz menjadi bukti bahwa Bio Farma bisa mentransformasi sistem Kesehatan konvensional, dan melengkapinya dengan sistem layanan yang berbasis digital dari hulu ke hilir.
”Medbiz akan menjadi milestone digital Bio Farma, yang merupakan platform end-to-end di bidang distribusi obat-obatan dan alat kesehatan, yang akan menjadi solusi terbaik untuk berbagai kebutuhan produk kesehatan di Indonesia,” ungkap Honesti.
Honesti meneruskan, melakukan pembelian secara online 24 jam dan dapat dilakukan kapanpun dan di mana pun. Cakupan produk yang dijual di platform Medbiz by Bio Farma adalah obat-obatan dan alat kesehatan yang sudah terjamin keaslian produknya.
Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi Ph.D menyampaikan, platform ini dirancang untuk meningkatkan customer experience sesuai konsep marketplace dengan praktis dan menyediakan berbagai kemudahan bagi para penggunanya.
”Sebuah aplikasi marketplace B2B farmasi hadir untuk mempermudah karena telah terhubung dengan beberapa jaringan distributor yang tersebar di Indonesia. menjadikan produk-produk kesehatan lebih terintegrasi, cepat dan efisien serta mampu menciptakan customer experience demi terwujudnya ekosistem end to end layanan kesehatan,” ungkap Ayubi.
Kolaborasi bersama BRI
Untuk mewujudkan ekosistem digital tersebut, Bio Farma berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam hal penyediaan pilihan metode pembayaran yang akan diproses secara digital.
Salah satunya adalah untuk menghadirkan fitur ”CERIA” Paylater sebagai suatu opsi pembayaran yang populer di Indonesia. CERIA merupakan layanan pinjaman digital yang memberikan kemudahan untuk pembiayaan transaksi melalui e-commerce dengan limit hingga Rp 20 juta dan proses hanya dalam waktu kurang dari 10 menit. Produk ini telah menggunakan teknologi digital verification, credit scoring, dan digital signature.
Kerja sama ini akan terus ditingkatkan sebagai upaya memberikan kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Sejalan dengan itu, BRI dan Bio Farma bakal menjajaki kerja sama lanjutan berupa penyediaan fitur business card BRI yang ditujukan khusus bagi mitra bisnis Holding BUMN Farmasi.
Tidak hanya itu, sinergitas lain yang dijalin dalam kerja sama lanjutan ialah kemudahan opsi transaksi melalui BRIVA, hingga pembiayaan terhadap mitra bisnis yang menggunakan platform digital milik Holding BUMN Farmasi seperti apotek atau klinik mandiri.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, BRI sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia terus mendorong digitalisasi di industri farmasi yang diharapkan dapat membuat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan semakin mudah dijangkau. Di samping itu, kolaborasi BRI bersama Bio Farma ini merupakan salah satu komitmen BRI dalam menyediakan layanan keuangan yang holistik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
”Sinergitas bersama Bio Farma ini merupakan upaya BRI dalam memberikan aksesibilitas dan kemudahan bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan keuangan dari BRI. Kolaborasi serupa akan terus kami tingkatkan sebagai salah satu langkah BRI merespon dari customer behavior yang berubah semenjak pandemi COVID-19,” ungkap Handayani.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan transaksi digital yang semakin marak merupakan peluang dalam mencapai inklusi keuangan. Didukung oleh digitalisasi yang juga terus dikembangkan oleh berbagai pelaku industri lain, salah satunya Bio Farma, Handayani optimistis BRI dapat menghadirkan layanan keuangan yang lengkap bagi masyarakat.
”Dengan semakin meningkatnya transaksi berbasis e-commerce, tentu pembayaran berbasis digital ini akan semakin marak. Infrastruktur, layanan, dan berbagai fitur inovatif terus kami kembangkan agar dapat menjadi solusi layanan keuangan masyarakat,” pungkasnya.(*)