Mesin Pabrik Es TPI Tuapeijat Perlu Ada Perhatian Khusus Pemkab Soal Anggarannya



INFONUSANTARA.NET – Persoalan kebutuhan es ikan sudah menjadi problem yang sering di alami nelayan di mentawai khususnya di wilayah Tuapeijat dan sekitarnya.


Kenapa tidak, kebutuhan es ikan ini rata-rata para nelayan memesannya di pabrik pengolaan es balok TPI Tuapeijat, akan tetapi mesin pengelola es sudah tidak sanggup lagi beroperasi secara maksimal.

Seperti di ketahui mesin pabrik pengelola es balok TPI Tuapeijat ini sudah cukup tua alias tak sanggup lagi beroperasi, bahkan onderdil yang lainnya sudah sering ganti, namun hanya bertahan sebentar dan rusak lagi.

Ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat nelayan terkait kebutuhan es ikan, maka solusi agar pabrik es bisa maksimal kembali memang harus di ganti yang baru, karena tidak layak lagi beroperasi alias sudah tua.

Dalam hal ini masyarakat nelayan berharap adanya perhatian pemkab mentawai termasuk wakil rakyat DPRD Mentawai untuk mengalokasikan anggaran mesin pengolaan es balok di TPI Tuapeijat.

“Memang kondisi mesin pengelola es balok ini sudah tua dan sudah layak di ganti yang baru, namun saat ini terkendala dengan anggaran” sebut Kadis Perikanan Mentawai, Usman Labai saat di konfirmasi awak media di ruang kerjanya.

Dia mengatakan, terkait mesin pengelola es balok ini, pihaknya sudah mengajukan anggaran, akan tetapi belum terpenuhi, karena kondisi keuangan daerah tak memadai.

Untuk memenuhi kebutuhan nelayan soal es ikan ini, Usman berharap ada solusi lain salah satunya melalui dana Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Mentawai, tuturnya.

Ini merupakan harapan besar masyarakat nelayan agar bisa mendapatkan es balok untuk kebutuhan melaut, tak hanya itu es balok juga di butuhkan nelayan luar saat merapat di perairan mentawai.

Nah, dengan maksimalnya mesin pengelola es balok ini menjadi salah satu pendapatan daerah yang dapat di sumbangkan ke kas daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan.

Dikatakan PAD yang di sumbangkan Dinas Perikanan Mentawai ke kas daerah ini ada dua jenis yaitu Direct (Langsung) dan Indirect (Tak Langsung).

Menurut Usman dengan adanya penyaluran bantuan mesin tempel, tentu harus di dukung dengan fasilitas pabrik es, karena ikan itu berkaitan dengan es agar bertahan hingga sampai di bawah ke darat.

Jadi, kalau es tidak ada, tentu banyak ikan yang membusuk, nah untuk mempertahankan kualitas ikan harus ada es yang di persiapkan setiap nelayan saat pergi melaut.

Hal ini masih menjadi dilematis soal mesin pabrik es, karena kekuatan anggaran APBD mentawai tahun 2023 jauh menurun, meski demikian kita berharap ada jalan lain agar bisa mendapatkan mesin pabrik es yang baru, agar maksimal beroperasi.

Untuk kebutuhan es balok ini dalam satu hari mencapai 15 ton, sementara dengan kondisi mesin pabrik es saat ini hanya bisa mengola 4 ton es balok sehari, karena kondisi mesin pengelola es tak lagi mampu memproduksi sebanyak kebutuhan nelayan.

Maka dari, itu kita sangat berharap adanya mesin pabrik es balok ini yang lebih baik lagi agar kebutuhan nelayan terpenuhi saat pergi melaut serta tak ada lagi persoalan es balok ini di masyarakat nelayan.

Editor : Heri Suprianto


Leave a Comment