Memanusiakan Manusia, Puluhan ODGJ di Antar Tim Pak’sa ke Lampung

INFO|Limapuluh Kota – Kegiatan sosial kemanusiaan Palanta Aksi Kemanusiaan dan Sosial (Pak’Sa) mencari dan menindak laporan keluarga terkait Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota untuk dilakukan rehabilitasi.


Mencari ke berbagai pelosok Negeri dan menindak laporan keluarga yang tersebar di seluruh wilayah Limapuluh Kota, Tim Pak’Sa yang di nahkodai Ferizal Ridwan akrab disapa Buya Fery bersama tim mengumpulkan 14 ODGJ untuk di antar ke LKS PD Aulia Rahma Lampung.


“Kali ini sebangak 14 ODGJ kita antarkan ke Yayasan LKS PD Aulia Rahma Lampung Selatan. Dengan ditambahnya 14 orang ini, kita bersama Tim Pak’Sa sudah mengantarkan 24 orang, dan tiga diantaranya sudah bisa dipulangkan,” ujar Buya Fery.


Jam 20:00 WIB, 25 Februari dengan titik kumpul halaman kantor perhubungan Kabupaten Limapuluh Kota, satu persatu mereka (ODGJ) datang bersama dengan keluarga, ada yang di ikat, di pasung, bahkan di rantai.


Media berkesempatan untuk lansung terjun mendampingi dalam pengantaran ODGJ dari Kabupaten Limapuluh Kota menuju ke Lampung. Dengan Bus berkapasitas 30 orang, berkecimpung dan membaur dengan ODGJ adalah pengalaman luar biasa yang pernah media rasakan.


Rantai, pasung dan ikatan mereka ditangan Buya Fery di lepaskan, ‘Memanusiakan Manusia’ kata Buya Fery kepada media. Mantan Wakil Bupati Limapuluh Kota ini terkenal dengan gilanya melakukan aksi sosial dan kemanusiaan bersama tim Pak’Sa.


Perjalanan lebih kurang 36 jam dari Limapuluh Kota menuju Lampung, dengan dikomandoi Buya Ferizal Ridwan satu persatu ODGJ dimasukan ke dalam Bus, setelah ke 14 nya masuk, barulah giliran kami (tim Pak’Sa) untuk masuk mendampingi mereka di dalam Bus.


Awalnya ragu, bimbang dan takut, siap tidak siap harus siap. Beberapa jam perjalanan mereka masih diam, ada yang tertidur dan ada yang melihat pemandangan dalam perjalanan. Namun itu tidak berlansung lama, satu persatu dari mereka mulai bertingkah.


Ada yang teriak-teriak, ada yang menyanyi, ada yang menari tidak karuan di dalam bus. Kami Tim Pak’Sa lansung menertipkan mereka dengan tenang. Memasuki Dharmasraya rombongan berhenti untuk makan bersama ODGJ. 


Beberapa dari mereka masih bisa berkomunikasi, meskipun terkadang tidak nyambung, media juga ikut membagikan nasi kepada para ODGJ, mulai akrab dan mengenal mereka satu persatu, perasaan yang awalnya takut sudah mulai tenang.


Buya Feri begitu senantiasa melayani mereka, memberikan rokok dan kopi, sembari bercerita dengan para ODGJ, sudah seperti akrab saja mereka. Media juga mulai berani menyuguhkan rokok dan bercerita dengan mereka. Tergantung bagaimana cara kita memperlakukan mereka, nasehat buya feri kepada rombongan.


Perjalanan kemanusiaan dilanjutkan, para ODGJ sepertinya sudah tau dimana tempat duduk mereka, tanpa di atur, mereka sudah bisa berbaris rapi masuk dan duduk di dalam Bus. 


Kota demi kota kami lewati, tak terasa 24 jam sudah kami berjalan, satu persatu dari ODGJ mulai bertingkah lagi, ada yang buang angin di dalam bus, ada yang membakar rokok di dalam bus.


Lebih parahnya lagi, salah satu dari mereka BAB di dalam mobil, sontak bus lansung berhenti, dia hanya tertawa sambil BAB di mobil, tim relawan Pak’Sa mengajaknya keluar dari mobil. Membersihkan ODGJ tersebut, membelikannya pempers dan membersihkan mobil dari BAB nya.


Tidak ada rasa jijik, relawan Pak’Sa sudah siap dengan segala kemungkinan, karena mereka sudah mengetahi yang di bawa adalah ODGJ. Setidaknya perjalanan terhenti 30 menit karena kejadian itu. 


Ketika di wawancarai Tim Pak’Sa lainnya Ady Parker dan Rio Briges mengatakan, itu adalah hal yang lumrah terjadi, karena ini kali ke 4 tim Pak’Sa mengantarkan ODGJ ke Lampung.


“Bau-bau sedikit biasalah, lagian ini adalah tugas mulia, memanusiakan manusia,” ujar Rio dan ady akrab disapa.


Perjalanan dilanjutkan, sekali dua jam bus diberhentikan, karena ada beberapa ODGJ yang meminta untuk merokok. Mereka terlihat senang sekali karena begitu terlayani oleh tim relawan Pak’Sa.


Senin, hari menunjukan pukul 14:00 WIB rombongan memasuki Lampung Selatan, tepatnya Kecamatan Natar Lampung Selatan. Kepala Yayasan Aulia Rahma Ns.Sumartono, S.Kep. beserta timnya lansung menyambut kedatangan relawan Pak’Sa bersama 14 ODGJ di Yayasan Aulia Rahma.


“Ini kali ke empat relawan Pak’Sa mengantarkan ODGJ kesini, pertama Pak’Sa membawa 1 pasien, kemudian 3, dan 7 pasien. Dan sekarang menambakan 14 pasien lagi. Kita dari pihak Yayasan Aulia Rahma Akan melakukan yang terbaik untuk mereka,” ujarnya Senin (27/02/2023).


Kemudian Ns.Sumartono, S.Kep. juga menuturkan, ODGJ yang di bawa kesini akan mendapatkan Rehabilitasi Mental, pendampingan jasmani dan rohani, aktifitas kelompok, terapi komunikasi, kegiatan pertanian, peternakan, masak. Dan untuk lamanya rehabilitasi, itu tidak ada jangka waktunya.


“Kami akan melakukan yang terbaik, target kami klien kami ini nyambung berkomunikasi, istirahat cukup, dan kesehatan fisiknya bugar. Nanti dari situ kami melihat apahkah klien ini bisa atau tidaknya dipulangkan. Pasien ODGJ yang di bawa relawan Pak’Sa sejauh ini sudah boleh dipulangkan sebanyak 3 orang,” tuturnya.


Buya Ferizal Ridwan membawa 14 ODGJ masuk ke dalam Yayasan, sesampainya di dalam, mereka lansung di berikan makan dan minum, Buya Ferizal memberikan nasehat agar mereka semangat untuk kembali normal, untuk sehat dan bergabung kembali kepada keluarga mereka.


Bergabung dan kembali dalam keadaan sehat kepada keluarganya masing-masing, untuk biayanya sendiri sampai sat ini belum ada bantuan dari pemerintah, tim paksa berangkat dengan swadaya dan mandiri, 1 orang minimal 13-15 juta untuk jangka waktu rehabilitasi 3 bulan,” ujar Buya Ferizal.


Dari pantauan media, MOU untuk penanganan ODGJ ini sudah dilakukan oleh 5 departemen yaitu Dinas kesehatan, BPJS, Dinas Sosial, Kementrian Dalam Negeri dan Polri. Namun terlihat masih minimnya perhatian pemerintah dalam hal ini.


Matahari sudah cundong ke barat, kami berpamitan dengan seluruh petugas dan kepala Yayasan Aulia Rahma, tidak lupa, kami juga menyapa ODGJ yang kami antarkan, Edy salah satu penderita ODGJ mengatakan kepada Buya Feri.


“Jangan lupa jemput kami kembali pak, jangan lupa telfon kami, rokok kami jangan lupa,” teriakan Edy kepada rombongan sambil tertawa.


Penulis : Ady Parker

Editor : Heri Suprianto

Leave a Comment