INFO|MENTAWAI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Mentawai menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu tahun 2024 bertempat di Aula Hotel Graha Viona, Selasa (16/5/2023).
Kegiatan Rakor di hadiri Komisioner Bawaslu, Anggota dan Sekretariat Bawaslu Mentawai, perwakilan pimpinan Partai Politik yang ada di Kepulauan Mentawai dua Narasumber dari Reskrim Mentawai dan KPU Mentawai.
Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Bawaslu Mentawai, Sunarno, SH saat membuka kegiatan menyampaikan, bahw kegiatan ini dalam rangka mengevaluasi seluruh pengawasan tahapan pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu 2024.
Dia menyebut, pengawasan tahapan pendaftaran peserta pemilu 2024, yang telah dilaksanakan melalui Verifikasi Faktual Kepengurusan ini untuk membuktikan pemenuhan persyaratan.
Adapun pemenuhan persyaratan yang di awasi itu meliputi, kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu, memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen pada susunan Pengurus Partai Politik.
Berikutnya memastikan domisili Kantor atau sekretariat tetap pada Kepengurusan Partai Politik sampai tahapan terakhir Pemilu serta verifikasi administrasi dan faktual keanggotaan partai politik.
“Inilah yang akan kita lakukan evaluasi dalam forum ini, dengan membuka lembaran catatan-catatan pengawasan yang telah dilaksanakan dalam setiap tahapan tersebut, guna perbaikan dan penyempurnaan dalam pengawasan tahapan berikutnya,” ucap Sunarno.
Maka dalam hal ini lembaran catatan-catatan pengawasan yang telah di lakukan di harapkan untuk kedepan tidak lagi terjadi adanya kesalaham maupum pelanggaran di tahapan selanjutnya.
“Kami selaku pengawas akan melakukan pengawasan ketat terhadap data yang sudah masuk ke dalam Sipol dan apa yang menjadi kendala bagi setiap partai” sebut Sunarno.
Dia menegaskan, terkait pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, pihaknya akan mengawal ketat tahapan berikutnya, diharapkan tidak ada lagi permasalahan.
Evaluasi pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu ini, kata dia harus menjadi pembelajaran untuk tahapan selanjutnya dan tidak lagi terjadi kesalahan maupun pelanggaran pada tahapam yang di laksanakan kedepan, tukasnya.
Editor : Heri Suprianto