INFO|Padang Panjang – Program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) Ruangguru fase 2 yang diikuti sebanyak 70 guru SD dan SMP Padang Panjang telah berakhir.
Program untuk meningkatkan kompetensi guru ini merupakan program beasiswa pelatihan secara blended learning (online dan offline) selama delapan bulan. Program ITF fase 2 ini telah melahirkan delapan guru berprestasi berbagai kategori dalam program tersebut.
Dewi Yulianti, S.Pd, guru SDN 11 Padang Panjang Barat (PPB), salah satu peserta yang memperoleh Penghargaan Most Active Teacher, merupakan guru dengan prestasi partisipasi keaktifan tertinggi di rangkaian kegiatan ITF. Selain itu, Dewi juga penerima Penghargaan Guru Berdampak dengan Proposal Terbaik di program ini.
Salah satu guru Dewi menceritakan, awal mengikuti program ITF ini dirinya merasa bersemangat. Itu lantaran ia mengetahui ITF sebuah program yang bisa meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru.
Menurutnya, program ini sangat bermanfaat karena banyak hal baru yang bisa didapatkan. “Baik itu dalam hal pembelajaran, berupa materi video pembelajaran, bagaimana meningkatkan profesionalitas sebagai seorang guru. Serta hal-hal yang harus dikembangkan demi terlaksananya pembelajaran yang tidak hanya mendidik siswa cerdas, namun juga senang dengan pembelajaran yang diberikan ke mereka. Ini sesuai dengan perkembangannya,” ungkap Dewi.
Di samping itu, program ITF ini juga selalu memberikan motivasi baik itu oleh narasumber, fasilitator, serta dukungan dari peserta ITF lainnya yang merupakan guru-guru hebat.
“Di sini juga dibimbing berbagai aktivitas yang berkaitan dengan tanggung jawab sebagai seorang guru. Serta diberikan suatu ruang konseling, tempat peserta bisa bertukar pikiran dengan konselor,” tambahnya.
Dewi yang sudah 15 tahun mengajar ini, berharap agar program ini dapat terus dilanjutkan dengan berbagai inovasi baru yang bisa meningkatkan serta mengembangkan kompetensi profesional maupun kompetensi pedagogik guru.
Hal senada juga disampaikan, Desra Junita, guru SDN 1 Padang Panjang Timur (PPT). Dikatakannya, awal mengikuti program ITF, dirinya ditunjuk oleh kepala sekolah. Setelah itu, Desra mengikuti tes seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengikuti program ITF ini.
“Manfaat yang dirasakan banyak sekali. Banyak ilmu baru dan pengalaman baru yang di dapat. Bisa berkenalan dengan mentor yang hebat dan baik, serta teman-teman guru yang hebat,” katanya.
Desra berharap program ini tetap berlanjut. “Karena dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Dan, meningkatkan keprofesionalan seorang guru. Menjadikan guru yang merdeka, berinovasi dan kreatif,” ulasnya. (Indah/kmf).
Editor : Heri Suprianto